Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Pages

Jumat, 30 November 2012

Hujan itu Rindu



bagiku, hujan itu rindu.

lihatlah.
rinainya tergesa terjun ke bumi,
mengalir berupa bulir di jendela rumah kita,
meluncuri rusuk-rusuk dedaunan,
menyusupi sela pori tanah.

lihatlah.
di sepanjang perjalanan itu,
hujan meninggalkan jejak-jejak rindu:
pada udara sejuk yang dilembabinya,
pada tanah kerontang yang dibasahinya,
pada kuntum melati yang mekar karena siramannya.

bagiku, hujan itu rindu.

lihatlah.
dia merindu dengan tulus.
sosoknya yang paling badai sekalipun,
bersedia tunduk mereda,
agar bisa bersua dengan pelangi.
meski sesaat saja.

"tak apa," kata hujan pada pelangi, "kita akan bertemu lagi. pasti."
lalu dia menderas dalam riak sungai,
bersicepat menuju samudera,
menguap jadi segumpal awan,
menanti reinkarnasi berikutnya.

begitulah. 
bagiku, hujan itu rindu.

rindu yang bersiklus,
rindu tak putus-putus.

rindu abadi.

*




 Puisi ini diikutsertakan dalam Giveaway Semua Tentang Puisi

Minggu, 25 November 2012

Ke Kota Tua? Jangan Lupa Singgah di Museum Bank Indonesia!

Kota Tua adalah salah satu kawasan wisata bersejarah yang unik di Jakarta. Di sini terdapat bangunan-bangunan bergaya arsitektur Belanda atau Eropa. Ada pula bangunan-bangunan yang bernuansa arsitektur Cina. Beberapa di antaranya menjadi museum yang mengabadikan kehidupan Jakarta berabad-abad silam. 

Saya pernah berkunjung ke Kota Tua sekitar tiga tahun lalu. Di antara sekian banyak sudut menarik yang kami singgahi, ada satu museum yang paling membuat saya terkesan, yaitu Museum Bank Indonesia

Sejarah Spageti


Aaah, hari Minggu pagi! \^o^/ Sudah sarapan? Setelah memasak spageti Bolognaise kemarin, saya jadi penasaran nih tentang sejarah pembuatan spageti. Selama ini saya pikir makanan dari jenis pasta ini adalah kuliner asli Italia. Tapi beberapa info yang saya dapatkan dari Google ternyata menunjukkan bahwa mungkin spageti bukanlah dari negeri Menara Pisa itu.

Sabtu, 24 November 2012

Spageti Bolognaise

Berhubung ngga jadi meluncur ke Indonesia Book Fair 2012, saya memutuskan untuk bereksperimen lagi di dapur. ^.^ Pertama, saya intip isi kulkas dulu. Hmm.. ternyata ada tomat dan bawang bombai yang udah ngga terlalu segar dan harus buru-buru dipakai. Ada keju, daging kornet dan saus tomat. Juga spageti yang udah dua minggu lalu saya beli tapi belum dimasak juga sampe sekarang. 

Okelah, saya akan mencoba bikin Spageti Bolognaise, yaitu spageti yang disajikan dengan saus Bolognaise. Saus yang berasal dari Bologna, Italia ini adalah saus untuk pasta, yang isian khasnya berupa daging (beef atau pork). 

Jumat, 23 November 2012

Memasang Badge Instagram di Blog


Baru-baru ini Instagram meluncurkan fitur berupa badge yang bisa dipasang di blog, web atau profil kamu. Mirip seperti badge Facebook atau Twitter, gitu. Instagram memang semakin populer sebagai salah satu ajang promosi bisnis. Nah, badge ini diharapkan akan mempermudah customer untuk melihat profil kamu di Instagram, berikut foto produk atau jasa yang kamu tawarkan. Ya Instagram menuai untung juga sih, karena website traffic-nya pasti juga akan melonjak.

Berminat memasang badge Instagram? Caranya mudah kok.


Indonesia Book Fair Tinggal Dua Hari Lagi

Indonesia Book Fair


Setelah hampir seminggu digelar di Istora Senayan, Jakarta, Indonesia Book Fair (IBF) 2012 akan ditutup lusa, 25 November 2012. Sebetulnya sejak beberapa hari yang lalu saya sudah berencana pergi ke sana. Saya selalu menyukai event pameran buku seperti ini, di mana saya bisa kalap memboyong banyak buku untuk dibawa pulang. Gimana ngga? Di mana-mana bertebaran ribuan buku bagus yang dijual dengan harga diskon. Lalu, ada saja acara yang menarik untuk diikuti, misalnya launching buku baru atau talkshow dengan penulis ternama sebagai pembicaranya. Pada IBF 2012 ini, saya sudah melingkari dua acara yang bener-bener bikin saya naksir.


Senin, 19 November 2012

Panggil Dia Si Gagu



Panggil saja dia Si Gagu. Orang-orang memang menyebutnya begitu. Entah siapa nama aslinya. Tak seorangpun tahu persis berapa umurnya. Kami tak tahu juga mengapa dan sejak kapan ia bisu tak bisa berbicara. Yang jelas, ia sering wara-wiri di perumahan kami dengan sepedanya. Mencari kalau-kalau ada yang butuh bantuannya, entah membuang tanah bekas galian sumur, membuang puing-puing sisa renovasi rumah, dan lain-lain. Tentu saja dengan imbalan uang.

Pagi ini, misalnya. Saya dan Mama sedang sarapan sambil ngobrol di ruang tamu. Tiba-tiba Si Gagu menghentikan sepedanya di depan rumah kami, lalu melambai-lambaikan tangan sambil berseru memanggil, "Eeeh! Eeeh!" Mama keluar menemuinya. Si Gagu menunjuk-nunjuk dua karung yang tergeletak di depan pagar kami. Oh, rupanya dia bermaksud menawarkan jasanya membuang karung-karung itu. Isinya, sampah bekas suami saya memperbaiki loteng beberapa hari yang lalu. Remah-remah semen dan sedikit puing tembok.

Minggu, 11 November 2012

Skyfall

Don't ever say that you hate something, because you may end up loving it.
(Ruri, yang pernah bilang benci James Bond tapi akhirnya kesengsem juga)





Beberapa hari yang lalu, saya membaca di dunia maya betapa booming-nya film Skyfall. Yup, sekuel terbaru kisah petualangan James Bond, agen rahasia andalan MI6. Saya sendiri bukan penggemar James Bond. Saya hanya pernah menonton sedikit dari 23 film sekuelnya. Saya juga ngga hafal siapa saja aktor yang memerankannya dari masa ke masa.

"I never like James Bond." Itu komentar saya di akun twitter beberapa hari lalu. Jujur, saya ngga suka karakter tough-unbeatable-macho-man yang melekat pada tokoh Bond. Saya ngga suka melihat rasa percaya diri tingkat tinggi yang dimilikinya. Dan terutama saya ngga suka melihat Bond begitu gampangnya gonta-ganti teman tidur dalam satu sekuel saja. 

Sabtu, 10 November 2012

Hadiah Hiburan? Tetap Hepi!

Kemarin sore, saya baru saja sampai di rumah, sepulang dari kantor. Di atas meja, sudah menanti sebuah amplop coklat besar. Paket untuk saya, kata Mama. 

Apa ya? Seingat saya sih, saya ngga habis memesan buku via online. Ngga habis menang lomba atau kuis apa-apa. Karena saya sama sekali bukan selebriti nyentrik ataupun politisi kontroversial, saya yakin banget isi paket itu bukan bom. Jadi, amplop itu langsung saya buka.

Isinya, ini lho ternyata...

merchandise dari rumah123.com
Saya baru ingat, beberapa bulan lalu, saya menulis postingan berjudul Rumah untuk Hatimu untuk disertakan dalam sebuah kontes blog yang diselenggarakan oleh situs properti rumah123.com. Hadiah utama untuk juara pertama, kedua dan ketiga adalah Galaxy Tab, Blackberry, dan Galaxy Pocket.

Agak lama waktu berlalu, dan saya pun melupakan kontes itu, sampai suatu hari saya memperoleh e-mail pemberitahuan dari rumah123.com yang mengabarkan bahwa saya termasuk 100 peserta pertama yang berhak mendapat merchandise dari rumah123.com. Saya diminta mengirim beberapa data seperti alamat dan nomor kontak.

Dan... hadiah pun sampai ke tangan saya. Goodie bag ini pun menambah koleksi hadiah yang pernah saya dapat dari berbagai lomba blog: jaket, mouse pad, buku, tas laptop, dan lain-lain. 
Mungkin sebagian orang bakal berpendapat, "Cape deh, ikut lomba cuma dapet barang-barang murah gitu." 

Biarin! Meski cuma hadiah hiburan, meski belum berhasil memenangkan hadiah yang wow, saya tetap hepi. Setiap hadiah punya kenangan masing-masing yang pasti akan saya ingat tiap kali memakainya. Saya jadi ingat bahwa kaos ini, atau buku itu, saya peroleh dari jerih payah ikut lomba ini dan lomba anu. Dan saya jadi ingat, betapa serunya menulis postingan di blog untuk lomba-lomba itu. 

Itu intinya nge-blog kan? Untuk bersenang-senang. ;D 

Sup Krim Daging


Minggu ini Jakarta hampir setiap hari diguyur hujan. Udara ibukota yang biasanya panas dan suhunya bisa mencapai 33 derajat celcius, jadi lebih sejuk. Jam lima pagi tadi saja, waktu saya lirik termometer ruangan, ternyata suhunya 29 derajat celcius, saudara-saudara! :D *loncat ke atas kasur, tarik selimut*

Dingin-dingin begitu, saya jadi ingin sarapan sesuatu yang hangat dan berkuah. Bukan, bukan mi instan rebus pake telur dan cabe rawit ya! :p Saya pun mengecek isi kulkas. Jangan-jangan kosong. Syukurlah, ternyata ada sedikit daging di freezer. Juga ada susu cair yang kemarin lusa saya beli di minimarket, dan jagung manis. 

Saya buka-buka buku resep Bu Sisca Soewitomo--dibeliin sama suami sebagai "permintaan tersirat" supaya saya bikin masakan yang lebih variatif, hehehe. Lalu, saya putuskan bereksperimen membuat sup krim. Di bukunya sih sup krim ayam, tapi berhubung di kulkas saya adanya sapi, yo wis lah judulnya saya ganti jadi sup krim daging.

Saya suka sekali makanan bertekstur creamy seperti ini, tapi baru kali ini mencoba membuat sendiri. Bahan-bahan yang dibutuhkan cukup sederhana:

Kamis, 08 November 2012

Pendidikan Abal-abal?



Laboratorium kami kedatangan rombongan mahasiswa sebuah sekolah tinggi ilmu kesehatan. Dibagi dalam beberapa kelompok, mereka bergiliran praktikum di instalasi imunologi dan mikrobiologi kami.

Untuk mahasiswa semester atas seperti mereka, pengetahuan dan lab skill mereka masih terlalu minim. Alat-alat yang jamak ada di lab klinik seperti mikroskop dan mikropipet saja ada yang masih canggung memakainya. Konsep pengenceran dalam pemeriksaan kuantitatif pun mereka kebingungan. Ibaratnya, kayak mahasiswa jurusan IT semester atas yang masih bingung bagaimana menggunakan laptop.

Ini mengherankan teman-teman saya yang menjadi pembimbing praktikum mereka. Halooo, dua tahun--bahkan hampir tiga tahun kuliah lho. Ngapain aja selama itu?

Selasa, 06 November 2012

Sebaik-baik Pelajaran Adalah Kematian

pengembara


Membaca berita kecelakaan beruntun bus Raharja di Desa Rempoah Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas tanggal 4 November lalu, saya tercekat. Saat melintasi jalanan menurun, supir bus kehilangan kendali sehingga bus menabrak dua sepeda motor, satu mobil dan sebuah bangunan. Di dalam bus naas itu, ada sekitar 50 mahasiswa kedokteran dari beberapa universitas. Dua di antaranya tewas di tempat kejadian.

Novilia Lutfiatul Khoiriyah dan Esti Nuha Ilmi Zakiya, dua korban yang meninggal itu, adalah mahasiswi-mahasiswi Undip. Adik-adik almamater saya sejurusan. Mereka baru berusia 18 tahun. Kalau saya tak salah membaca berita, Novi bahkan akan menginjak usia ke-19 tanggal 9 November nanti.

Kamis, 01 November 2012

Berpose Demi Kalender

Santai sebelum berpose
Kemarin, di kantor ada pengumuman bahwa semua pegawai harus pake seragam Kemenkes yang baru, soalnya akan ada pemotretan. Tadinya saya pikir cuma untuk foto di name tag pegawai... eh ternyata untuk kalender tahun depan. 

Untuk tahun 2012, kantor kami memang membuat kalender "narsis". Maksudnya, selain sebagai pengingat tanggal dan hari, kalender itu berfungsi sebagai sarana promosi juga. Isinya, sekilas info tentang jasa layanan pemeriksaan di laboratorium kami dan foto-foto para petugas lab yang sedang beraksi dengan mikroskop, mikropipet, analyzer canggih atau apapun itu. 

Sayangnya, para model ngga bisa pamer wajah dan baju, karena hampir seluruh tubuh tertutup masker, sarung tangan dan jas lab gombrong, yang sama sekali ngga bisa disebut modis. Hihihi. Yang masih bisa berpose penuh gaya ya pak Bos kami beserta jajaran manajerialnya, juga para pegawai lini depan yang biasanya langsung berhadapan dengan pelanggan. Di-make-up pula oleh penata rias lho. 

Surat Cinta untuk Istriku



Dear Frida,

Kalau boleh kuceritakan tentang momen favoritku di sore hari, itu adalah saat mengamatimu di taman kota dekat apartemen kita. Kamu selalu memilih duduk di atas hamparan rumput, asyik sekali membaca buku.
 
Kau mengenakan blus biru, senada dengan langit kala itu. Kau biarkan saja angin musim gugur bermain-main sepuasnya di sela rambutmu. Wajahmu tidak berpulas apapun kecuali sebuah senyum meneduhkan. Sesekali, beberapa tetangga lewat dan menyapamu, membuat senyummu melebar menjadi tawa. 

Saat musim dingin tiba dan taman ini diselimuti salju, aku pasti akan merindukan tawa hangat itu. Maka, diam-diam kuabadikan dengan kamera digitalku.
 
"Dia istrimu ya, Nak? Cantik!" satu suara lembut menyapaku.
Ah, rupanya sepasang suami-istri lansia yang duduk di sebelahku. Aku cuma tersenyum salah tingkah. Tiba-tiba, pandangan kita bertemu. Kamu tersenyum sejenak, sebelum kembali fokus pada buku di pangkuanmu. Terus terang saja kubilang, senyumanmu mantera. Di bawah pengaruh mantera itu, aku jatuh cinta.
 
  

Kurasakan urat-urat di pelipisku berdenyut, bersicepat dengan helaan nafasku. Darahku mendidih. Kuremas kertas putih itu hingga remuk dalam kepalan tanganku, lalu melemparnya tanpa ampun ke perapian yang menyala-nyala. 
 
Kutemukan surat cinta itu, tersembunyi dalam laci. Untuk Frida, istriku, dari lelaki lain.
 
*