"Nge-blog ala copywriting intinya adalah menulis secara persuasif,
sehingga bisa mempengaruhi pembaca untuk setuju,
bahkan bertindak sesuai apa yang kita tulis."
sehingga bisa mempengaruhi pembaca untuk setuju,
bahkan bertindak sesuai apa yang kita tulis."
Gaya penulisan seperti apakah yang kita pakai di blog selama ini? Seperti sedang mengisi buku harian? Seperti sedang berbicara pada pembaca blog kita? Seperti guru yang sedang mengajari murid? Atau seperti penjual yang mempromosikan dagangannya?
Setiap blogger bebas menulis dengan gayanya sendiri. Blogwalking ke banyak blog telah membawa saya pada bermacam-macam gaya penulisan. Menarik juga lho untuk dipelajari. Salah satu gaya yang sering saya lihat digunakan para blogger adalah menulis ala copywriting.
Menurut Wikipedia, definisi copywriting adalah writing copy for the purpose of advertising or marketing. The copy is meant to persuade someone to buy a product, or influence their beliefs.
Meski sekilas definisi ini berbau periklanan banget, tapi copywriting bisa banget lho diterapkan dalam gaya penulisan blog. Seperti dua kata yang saya garisbawahi di atas, nge-blog ala copywriting intinya adalah menulis secara persuasif, sedemikian rupa sehingga seorang blogger bisa mempengaruhi pembaca untuk setuju, bahkan bertindak sesuai dengan apa yang ditulisnya.
Copywriting is about persuasion |
Dalam menulis ala copywriting, ada empat hal yang perlu diingat:
A- Attention
Tulisan kita harus menarik perhatian pembaca pada topik yang kita tulis. Dampak yang diharapkan, setidaknya para pembaca blog kita yang tadinya tidak tahu tentang topik itu menjadi tahu dan berkomentar, "Ooh, ada smartphone baru merk X ya."
Tulisan kita harus menarik perhatian pembaca pada topik yang kita tulis. Dampak yang diharapkan, setidaknya para pembaca blog kita yang tadinya tidak tahu tentang topik itu menjadi tahu dan berkomentar, "Ooh, ada smartphone baru merk X ya."
I - Interest
Setelah pembaca tahu tentang suatu topik, kita juga harus bisa memancing penasaran, sehingga pembaca ingin tahu lebih banyak soal apa yang kita tulis. Contoh, "Hmm, memang apa sih bedanya smartphone X dengan merk-merk lain?"
Setelah pembaca tahu tentang suatu topik, kita juga harus bisa memancing penasaran, sehingga pembaca ingin tahu lebih banyak soal apa yang kita tulis. Contoh, "Hmm, memang apa sih bedanya smartphone X dengan merk-merk lain?"
D - Desire
Di fase ini, kita harus mempengaruhi pembaca agar menerima atau setuju dengan apa yang sudah kita tulis di blog. Kita berhasil sampai di tahap ini jika pembaca sudah berkata, "Iya juga ya, memang smartphone X itu lebih bagus baterenya, lebih komplit fiturnya daripada merk lain. Jadi pingin punya..."
Di fase ini, kita harus mempengaruhi pembaca agar menerima atau setuju dengan apa yang sudah kita tulis di blog. Kita berhasil sampai di tahap ini jika pembaca sudah berkata, "Iya juga ya, memang smartphone X itu lebih bagus baterenya, lebih komplit fiturnya daripada merk lain. Jadi pingin punya..."
Yang bisa menjadi dilema adalah, promosi alias nge-blog ala copywriting cenderung kurang obyektif. Berbeda dengan menulis review, di mana blogger menulis jujur apa adanya keunggulan serta kelemahan produk itu berdasarkan pengalaman sendiri, copywriting hanya menampilkan keunggulan produk dan cenderung menutupi kelemahannya.
Selain itu, idealisme sebagai seorang blogger mungkin akan diuji ketika kita ditawari untuk mempromosikan hal-hal yang bertentangan dengan prinsip yang kita yakini. Apalagi tawaran tersebut disertai imbalan yang menggiurkan. Misalnya, diminta mempromosikan produk rokok, yang notabene jadi salah satu penyebab terbesar masalah kesehatan di Indonesia. Untuk setiap orang yang menjadi pecandu rokok (dan beresiko terkena kanker belasan tahun yang akan datang) karena membaca artikel promosi kita, siapkah kita menanggung beban moralnya?
Selain itu, idealisme sebagai seorang blogger mungkin akan diuji ketika kita ditawari untuk mempromosikan hal-hal yang bertentangan dengan prinsip yang kita yakini. Apalagi tawaran tersebut disertai imbalan yang menggiurkan. Misalnya, diminta mempromosikan produk rokok, yang notabene jadi salah satu penyebab terbesar masalah kesehatan di Indonesia. Untuk setiap orang yang menjadi pecandu rokok (dan beresiko terkena kanker belasan tahun yang akan datang) karena membaca artikel promosi kita, siapkah kita menanggung beban moralnya?
Saya yakin, semua blogger pada awalnya mulai menulis karena suka berbagi, pada siapa pun yang mungkin jadi pembaca blog kita. Apalagi kalo ternyata yang kita bagi itu bermanfaat, menghasilkan uang pula. Jadi menurut saya pribadi, nge-blog ala copywriting sah-sah saja, tapi jangan sampai membuat kita lupa tujuan sesungguhnya kita nge-blog: Berbagi manfaat pada orang lain, bukan kerugian. Berbagi kebaikan, bukan keburukan.
Blogging for sharing |
Wah sip ini ada AIDA, ntar ane mau analisis...gimana cara beli smartphone tanpa uang.
BalasHapusAnalisis aja tapi gak beli beli he he
@rizalarz
Kalo ngga beli beli bukan AIDA yah mas Rizal, jadinya AID. :D
HapusKalo aku rata-rata seperti berbicara kepada pembaca sih haha
BalasHapusKalo aku kadang2 masih seperti ngomong sama buku harian, hehehe
HapusHehe aku jarang sih ngomong sama buku harian. Biasanya cuma buat catatan planning aja hehe
Hapuswah keren-keren tulisannya
BalasHapusWah makasih mas Didno udah mampir kemarih ^_^
HapusAjib nih artikelnya, semangat terus mba ruri mengarungi LBI 2015
BalasHapus@ibnufahrurroji
Siip mas Ibnu juga tetep semangat yok. Masih 10 pekan lagi neh :D
HapusBisa dimasukkan satu lagi antara DESIRE dan ACT yaitu: CONVICTION. Dapat meyakinkan kepada pembaca.
BalasHapusIya mas. Meyakinkan pembaca bisa dimasukkan ke Desire, bisa jg dbuat fase Conviction sebelum Act..
Hapusmenulis copywriting untuk sesutu yg bermanfaat mah justru bagus banget ya mba...:)
BalasHapusIya mbak Kania : D
HapusSip, menulis review harus ada AIDA nya.
BalasHapusSalam @Leon_Sps
AIDA.. bukan nama anak tetangga kan yak? Hehe
Hapusmaksud...anak tetangga itu siapakah ruri ?
HapusTetangganya Maschun. Haha :)
Hapusbukannya ruri tetangga saya, :)
HapusKita tetangga di grup Line, hahaha
HapusAIDA ruri AIDA. AIDA oh AIDA Kekasihku.... Lha... Kok kayak lagu???
Hapuskalo menurut aku sich blogger kreatif itu adalah jelmaan dari copywiter dan sesuai dengan judul yang saya ambil dalam tulisan bahasan saya
BalasHapusSepakat ... saya masih harus belajar lagi cara menulis yg persuasif :D
HapusAku belum sepenuhnya menggunakan teknik ala copywriter ini. Karena udah biasa kali ya nulis seenaknya. Hehehe
BalasHapus@udafanz http://go.udafanz.com/1z2VF2C
Sama mas. Aku biasa ngoceh sendiri di blog, hihihi
Hapusaku tertarik buat jadi copyblogger :D sudah mencoba beberapa kali ya lumayan buat belajar :)
BalasHapus@S_AdiFirmansyah
Iya mas. Ternyata nulis persuasif menarik juga. Tanpa sadar sebenernya aku pake cara ini utk bikin resensi buku di blog :D
Hapusyapp.. menjadi blogger yg punya keahlian copywrting harusnya gx jadikan kita blogger yg cm pengen untung aja (sekadar jualan) hehe.. moga ada kebaikan yang kita tebarkan
BalasHapusSemoga begitu, mbak ^_^
HapusWah, tulisan yang bagus. Saya jadi bisa nambah informasi dan ilmu tentang copywriting dari tulisan ini. Keren
BalasHapusbahruladitya - Pontianak
Sama-sama kita belajar mas, makasih atas kunjungannya :D
HapusMenulis yang persuasif, itu intinya. Saya setuju dengan pendapat mbak ruri di tulisan ini, sangat detail dan bermanfaat. Saya juga baru tau empat pilar dalam menulis copywriting.
BalasHapus@ifanandrip - http://www.ifantastis.com - #LBI2015
Itu baru pilar teorinya, tapi contoh tips2 riil sepertinya udah lengkap dibahas di blog mas Ifan, hehe.
HapusJadi harus AIDA, ya. :D
BalasHapusJadi harus AIDA, ya. :D
BalasHapusIya mbak, harus Aida, ngga bisa Karina atau Farida. Hehe..
HapusYup..saya setuju walaupun tulisan saya masih gak tau jenisnya apa... tp yang penting bisa menikmati kesenangan nulis di blog.
BalasHapusSepakat.. "Menikmati" itu harus ada pertama kali sebelum ngerjain yang lain2 mas :)
HapusWiii dapat rumusnya di sini
BalasHapus@honeylizious
rumus AIDA :)
HapusJadi formulanya AIDA, :D
BalasHapusterimakasih ilmunya :))
andresyaideep.blogspot.com
Sama-sama.. saya juga baru belajar kok ^_^
HapusAIDA yah, rumusnya.. tadi sempat baca juga di Blog nya sapa yah ? Lupa .. semoga bisa diterapkan yah mba
BalasHapus@rin_mizsipoel
Ok mbak Rin.. aku juga mau belajar nulis dg cara ini :)
HapusSangat inpiratif dan mengingatkan kembali kepada AIDA,thanks ya
BalasHapusMudah2an bermanfaat. Salam kenal ya :D
Hapus*harus di catat dan di pelajari nih.
BalasHapusmari belajar sama-sama :D
HapusAIDA memang cocok utk promosi, saya setuju dengan mbak Ruri, penekanannya ada pada menarik minat orang untuk jauh lebih dekat lagi :) meskipun jika diterapkan pd konsep yg universal terkadang sering terlihat memaksakan. artikelnya sangat informatif sekali, salam kenal.
BalasHapusya kalo tulisan blogger terlalu kental dengan nuansa "jualan" ala tukang obat, pembaca mungkin bukannya tertarik malah kabur yah
Hapusboleh dong kenalan sama AIDA. Hehe
BalasHapusHaha, boleh boleh :D
Hapusyaa..klu menurutku kita2 bloger sekalaian jadi copywriternya deh biar lebih afdol..hehhehe
BalasHapusOke juga tuh mas :D
Hapusjadi blogger memang harus konsisten.
BalasHapusYap. Masih berusaha konsisten nih :)
HapusBener, melalui tulisan kita juga harus membuat perubahan.
BalasHapusSebenarnya ge-blog ala copywriting tak harus promosi produk saja, promosi pariwisata juga bisa dibilang copywriting. Menurutku lhoo, Rur.. :D
BalasHapusBetul mbak Yuni. Intinya nulis ala copywriting itu ada sesuatu yg ingin dipromosikan.. :)
BalasHapusA-I-D-A, sama kayak nama anak saya neh.
BalasHapus#pernikahan juga bisa dijadikan copywriting kan ya?
Hmm maksudnya ngomporin pembaca biar segera nikah ya mbak? :D
Hapusnah setuju nih "Nge-blog ala copywriting intinya adalah menulis secara persuasif,
BalasHapussehingga bisa mempengaruhi pembaca untuk setuju,
bahkan bertindak sesuai apa yang kita tulis."
yes, mbak Cica :D
HapusSepertinya tidak cukup asing dengan nama Ruri Online, maaf apakah kita sudah pernah bertemu sebelumnya? Hhhmmm... :-)
BalasHapusketemu di Twitter aja sepertinya,mas Dwi. Itu lho, mensyen-mensyenan postingan #LBI2015 :D
Hapusyang jelas di blog kita bisa nulis sesuka hati dan semampunya untuk beropini asal bijak aja,
BalasHapussepakat mas Angga, bebas nulis tapi tetap beretika & bertanggung jawab :)
Hapus