
Judul: 18 Detik
Penulis: George D. Shuman
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tebal: 408 halaman
ISBN: 9789792276237
ISBN: 9789792276237
Buat kamu penggila novel thriller, atau kamu yang tertarik dengan kisah seputar indra keenam atau special gift sejenis, saya rekomendasikan buku ini. 
Menurut saya, 18 Detik berbeda dari banyak novel sejenis karena cara George D. Shuman, sang penulis, menyajikan adegan-adegan cerita bak keping-keping puzzle yang dijatuhkan seenaknya di atas papan teka-teki; kadang-kadang di kanan, lalu pindah ke atas, atau di ujung bawah
Menurut saya, 18 Detik berbeda dari banyak novel sejenis karena cara George D. Shuman, sang penulis, menyajikan adegan-adegan cerita bak keping-keping puzzle yang dijatuhkan seenaknya di atas papan teka-teki; kadang-kadang di kanan, lalu pindah ke atas, atau di ujung bawah
Kisah
 dibuka dengan keberhasilan Sherry Moore membantu pihak 
kepolisian Pittsburg menemukan lokasi mayat seorang wanita yang sudah 
bertahun-tahun lenyap tanpa jejak. Sherry adalah wanita tuna netra yang 
mampu “melihat” 18 detik terakhir memori orang mati dengan cara 
menyentuh mayat tersebut. Bagaimana dia mendapatkan kemampuan itu? Sejak
 kapan? 
 Shuman cuma bersedia menjawab sedikit. Tapi cukup untuk membuat saya membuka halaman berikutnya. Penasaran.
Tapi,
 di bab kedua, Shuman malah berganti menceritakan momen awal Earl Sykes 
keluar dari penjara setelah mendekam di sana selama 30 tahun karena 
terbukti bersalah: mengemudikan mobil di bawah pengaruh narkoba sehingga
 terjadi kecelakaan yang menewaskan 17 orang dan membuat satu-satunya 
korban selamat menjadi cacat. Tapi apa benar cuma itu kejahatan Sykes? 
Lalu kenapa Sykes memikirkan penculikan, korban, dan  mayat-mayat yang dibuang? Kenapa Sykes langsung mencari Susan Markey, mantan kekasihnya, begitu menghirup udara bebas? 
Lagi-lagi Shuman tidak menjawabnya hingga tuntas. Belum.
Di
 bab lain, Shuman berkisah dari sudut pandang Tracy Yoland, salah 
seorang korban, pada menit-menit terakhir sebelum dia diserang mendadak 
dan lehernya diikat ke tiang pancang di bawah jembatan Strayer's Pier. 
Pembaca bisa merasakan sendiri ketakutan Tracy sebelum ia akhirnya tewas
 secara tragis. Lalu lenyap kemanakah mayat Tracy? Bagaimana si pembunuh
 menghapus jejaknya? 
Shuman sama sekali tak membeberkannya di bab ini.
Begitulah.
 Adegan-adegan digambarkan dari sudut pandang berbagai tokoh, 
berpindah-pindah: si pembunuh, detektif-detektif kepolisian, 
saksi-saksi, bahkan para korban. Potongan-potongan puzzle
 yang dijatuhkan Shuman ini, bagi saya awalnya tampak tidak pas ataupun 
berhubungan satu sama lain. Tapi, tiap tokoh dan adegan ternyata punya 
benang merah yang terkait satu sama lain. Pelan-pelan, keping-keping puzzle acak itu jatuh ke tempat yang tepat. Perlahan, pertanyaan-pertanyaan
 saya menemukan jawaban. Saya mulai melihat hubungan antara tokoh-tokoh 
dan peristiwa-peristiwa yang ditulis Shuman.
Korban
 masih terus bertambah. Letnan Kelly O’Shaughnessy, dibantu Sherry 
Moore, masih gigih menyusuri setiap petunjuk yang membawa mereka semakin
 dekat pada si pembunuh berdarah dingin. Membawa mereka pada dua 
kemungkinan: berhasil membekuk sang pembunuh, atau justru menjadi korban
 berikutnya. 
Novel ini punya banyak teka-teki, yang dijawab dengan pelit oleh penulisnya. Jawaban-jawaban itu ditaburkan sedikit demi sedikit, menggiring saya untuk terus membaca. Mau tidak mau saya terpancing juga, berusaha menemukan sendiri jawaban seutuhnya, sampai ke halaman paling akhir.
Satu komentar saja dari saya tentang buku ini. What a thrilling thriller!
  
Novel ini punya banyak teka-teki, yang dijawab dengan pelit oleh penulisnya. Jawaban-jawaban itu ditaburkan sedikit demi sedikit, menggiring saya untuk terus membaca. Mau tidak mau saya terpancing juga, berusaha menemukan sendiri jawaban seutuhnya, sampai ke halaman paling akhir.
Satu komentar saja dari saya tentang buku ini. What a thrilling thriller!
*
Tulisan ini disertakan dalam 2012 End of Year Book Contest
 
 

 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih untuk komentarnya :)