"Saya ingin kelak bisa mengisi kolom pekerjaan di KTP dengan kata 'Blogger'
dan tidak ada yang mengerutkan dahi pada saya gara-gara itu."
dan tidak ada yang mengerutkan dahi pada saya gara-gara itu."
Begitulah kira-kira ucapan seorang blogger pada saya, dalam sebuah percakapan grup di dunia maya. Saya sempat tertegun, berpikir.
Di Indonesia, jumlah blogger memang banyak. Apalagi di masa kini, saat jaringan internet sudah mulai merambah sampai ke pelosok desa-desa dan semakin banyak orang yang melek internet. Tapi banyak jugakah blogger yang benar-benar menjadikan ngeblog sebagai bagian besar dalam hidupnya? Blogger yang menjadikan ngeblog sebagai profesi, sebagai sumber mata pencaharian utama? Di negeri kita, saya rasa masih sedikit.
Entah karena belum banyak yang tahu bahwa ngeblog bisa dijadikan profesi, atau memang belum banyak yang mampu jadi blogger profesional.
Entah karena belum banyak yang tahu bahwa ngeblog bisa dijadikan profesi, atau memang belum banyak yang mampu jadi blogger profesional.
Untuk mencoba memahami definisi "profesional", saya mengambil satu contoh. Seorang dokter, misalnya, harus memiliki ilmu dan skill yang dipelajarinya selama bertahun-tahun di fakultas kedokteran. Setelah itu, harus dites kompetensinya secara nasional, bahkan magang dalam program internship, sebelum bisa terjun dalam profesinya.
Seorang dokter juga harus selalu mengikuti perkembangan ilmu kedokteran melalui simposium dan skill workshop. Makin lama jam terbang seorang dokter, makin banyak pasien yang ditangani dengan baik, makin beragam kasus penyakit yang pernah dihadapi, makin intens berdiskusi tukar pengalaman dengan sejawatnya, maka semakin tajam pula ilmu dan kemampuannya, dan dengan begitu layak disebut profesional.
Lalu, apa saja yang dibutuhkan untuk jadi blogger profesional?
Menurut sebuah artikel menarik yang baru saya baca di USNews.com, memang tak semua blogger bisa memperoleh materi melimpah dari ngeblog. Dari sebuah survei, kebanyakan blogger memperolah kurang dari 100 dolar per bulannya, 3 dari 10 blogger bahkan baru memperoleh 10 dolar saja per bulan. Dari 4000 responden yang berpartisipasi dalam survei, hanya sekitar 16 % yang aktivitas ngeblog-nya mampu mendatangkan penghasilan lebih dari 2500 dolar.
Salah satu dari mereka yang sukses itu adalah Gia Lippa, yang bisa meraup hingga 10.000 dolar per bulan dari profesinya sebagai blogger. Kalau dirupiahkan, itu setara dengan 130.000.000 rupiah lho. Banyak juga ya, hehe. Awalnya, Gia mulai ngeblog dalam rangka belajar berinternet-ria. Ia memilih finance, yang memang diminatinya, sebagai tema blog.
Selain tekun meng-update blog dengan tulisan-tulisan, Gia juga aktif menjalin pertemanan dengan para finance blogger lainnya di dunia maya. Lama-kelamaan, pembaca blognya terus bertambah hingga tujuh kali lipat dan blognya, Digerati Life, mampu menarik sampai 1000 kunjungan setiap hari. Beberapa tahun setelah blognya dibuat, Gia berhenti dari pekerjaannya dan memutuskan menjadi fulltime blogger. Blogger ini sekarang mendedikasikan 50 jam setiap minggunya untuk ngeblog dan memperoleh penghasilan melalui iklan, link, dan menjadi blogger tamu.
Sebagai langkah awal menuju profesionalisme, seorang blogger harus menjadikan ngeblog sebagai passion. Sesuatu yang membuatnya bersedia mengorbankan banyak tenaga, pikiran dan waktu untuk itu. Pilih juga tema blog yang benar-benar diminati, supaya tulisan-tulisan tentang tema tersebut bisa dibuat dengan lebih total dan mendalam.
Belajar dari pengalaman Gia Lippa, seorang calon blogger profesional juga perlu berkenalan dan membangun network dengan para blogger lain. Dari pertemanan ini, akan muncul ide-ide segar untuk ditulis di blog sendiri. Selain itu, banyak ilmu baru yang bisa digali dari blogger berpengalaman. Peluang untuk mendapat proyek ngeblog berbayar pun bukan tak mungkin datang dari sini.
Kemampuan teknis seperti membuat tulisan yang asyik dibaca, menggunakan kalimat yang efektif dan sesuai kaidah berbahasa Indonesia, merancang tampilan blog agar enak dilihat, mengedit foto, atau membuat video kreatif, tentu saja wajib untuk dipelajari oleh calon blogger profesional. Semua skill di atas akan sangat berguna untuk membuat para pengunjung lebih tertarik membaca dan betah berlama-lama di sebuah blog.
Untuk membuat blognya dilirik sebanyak mungkin netizen, selain dengan mempercantik blog dan memperbaiki mutu konten, blogger juga perlu menguasai teknik SEO (search engine optimization), promosi blog lewat media sosial dan email.
Seiring dengan semakin terdongkraknya jumlah pengunjung di suatu blog, pemilik brand atau pengiklan tentu saja bersedia membayar dengan harga pantas untuk memajang iklannya di blog tersebut. Saat inilah seorang blogger bisa mulai mendulang uang lumayan besar dari program semacam Google Adsense, afiliasi, PPC (pay per click), artikel product review, atau dari produk/ jasa milik blogger itu sendiri yang dijual melalui blognya.
Belajar dari pengalaman blogger di atas, ternyata menjadi profesional dalam hal apa pun, entah itu dokter, guru, chef, pilot, termasuk juga blogger, sama sekali tidak mudah. Butuh kemauan dan usaha yang tidak main-main untuk bisa memiliki kapasitas seorang blogger profesional. Menjadi blogger profesional juga butuh proses, yang bisa jadi butuh waktu seumur hidup. Karena status "profesional" itu sendiri dipertahankan dengan cara memperbaiki mutu tanpa henti, bukan?
Bagaimana, tertarik menjadi blogger profesional?
Referensi:
Wew google adsense ya.
BalasHapusSaya udah terdaftar di situ tapi susah ya
Hehe sy malah ditolak :o
Hapusmantap, bisa terisnpirasi untuk menjadi blogger yang sukses dan profesional nich, semangat :)
BalasHapusYeeah semangat Maschun ^_^
HapusSaat ini belum menjadi Dan belum Mau menjadi blogger professional, mungkin diary saat, hahaha. Ini aja masih mut mut an kalo nulis, hahaha dan tulisan saya belum terfokus jadi untuk menjadi blogger professional itu masih jauuh banget
BalasHapus@rin_mizsipoel
Ga masalah mbak, blogger bebas memilih jalannya masing-masing :)
Hapusmungkin karena kecil yg di dpt x
BalasHapusyup memperbaiki mutu tanpa henti
tertarik si tapi hehe
@guru5seni8
http://hatidanpikiranjernih.blogspot.com
Iya Tya awalannya ya ngga bs langsung berpenghasilan fantastis.. ;D
HapusBuat jadi profesional harus selalu belajar, ya mbak. Karena profesional itu mau lebih baik. :D
BalasHapusIya.. harus terus upgrade ya karena semua hal di dunia ini jg terus berubah & bgerak maju..
Hapus"selalu memperbaiki mutu" karena setiap hal harus memberikan sesuatu yg bermutu/berkualitas :)
BalasHapusProfesionalitas berbanding lurus dg mutu :)
Hapustertarik itu iya, tapi banyak tapinya hehe...
BalasHapusmesti banyak perbaikan diri saya disana sini untk jd profesional
Yuk sama2 belajar mbak ^_^
Hapuskendala terbesar adalah copaster/plagiat/pencuri tulisan yg ironisnya juga sesama blogger.
BalasHapusYup. Katanya mau jd pro blogger.. bikin sampai belasan blog tapi isinya copas dari blog orang lain *cape dehhh hehehe
HapusKarena semuanya butuh proses, dan dari proses itu kita dapat menengok kembali ke belakang apa yang harus dibenahi dan menengok ke depan apa yang harus dilakukan selanjutnya. Hehe:D
BalasHapusIya mas.. mungkin proses sepanjang masa yak
HapusGoogle adsenceku di banned, salah fokus.
BalasHapusKlo di tanya tertarik apa gak ud pro blogger? Tentu tertarik bangettt, tp msh buanyak yg hrs sinkronisasikan utk menuju problogger
@ririekayan
Sy doain semoga bisa mbaak! Cemungud! Hehe
Hapuswah jadi tertarik nih buat jadi blogger profesional
BalasHapusSilakan mas ^_^
Hapusselama ada kemauan, pasti ada jalan.
BalasHapuskalau saya sudah bertekad untuk tetap rajin ngeblog biar suatu hari nant bisa menjadi a pro blogger :)
Iya Jeff, pengunjung blogmu kan udah rame tuh. Good luck :)
Hapusseiring tentang era ledakan digital seperti sekarang ini, pekerjaan sebagai blogger patut dipertimbangkan karena masih sangat sedikit di Indonesia :)
BalasHapuswww.riffatakhsan.com
Iya.. sejak balita perlu didoktrin mungkin.. kalo ditanya cita2 jawabannya "blogger profesional" :D
HapusPengen jadi blogger profesional. I don't know how.
BalasHapusSebagian tips nya banyak dishare blogger2 kok di Google.. selanjutnya memang hrs dijalani langsung hehehe.
HapusSudah 2 tahun ini sejak berhenti bekerja aku jadi full blogger Mbak. Walaupun belum maksimal, karena hanya mengelola 2 blog, setidaknya tiap bulan dapatlah uang dari blog hihi... Alhamdulillah ya sesuatu :D
BalasHapusWah, udah mulai menghasilkan dong mbak Yun. Keren keren.. lanjutkan mbak!
Hapustemanya hampir sama kaya di blog adib yah..sama sama membahas blogger profesional sob
BalasHapussalam kenal, admin satriyoku
Iya, soalnya tema lombanya memang tentang blogger profesional :) salam kenal juga yaa
Hapusyes i do
BalasHapushahaha.. wah wah wah rumit ya... memang hidup ini perjuangan, seperti ngeblog juga butuh perjuangan, ada waktu pikiran tenaga juga
BalasHapusYup.
HapusTertarik sekali mbak, tapi sama yang telah kamu katakan semua butuh proses, dan skr diriku memiliki lebih dari satu proses yang harus diselesaikan. Maka harus ada yang dikorbankan juga yang kamu katakan, maka diriku memilih proses yang lain dan proses menjadi blogger profesional masih di nomor duakan. Suatu hari nanti diriku akan lanjutnya proses itu,,, yeaay artikel nya menjawab siatuasi :D terimakasih :))
BalasHapusSehati dong kita :))
Hapus