Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Pages

Senin, 26 Januari 2015

(Jangan) Bakar Uangmu!

gambar dari sini

Merokok itu membahayakan kesehatan. Itu sudah banyak yang tahu. Merokok itu membahayakan dompet. Hmm, ini juga mungkin sudah banyak yang tahu. Halo kamu para perokok, dan kamu yang punya keluarga atau sahabat perokok. :) Pernah ngga kamu benar-benar duduk sejenak dan menghitung dengan serius berapa pengeluaranmu selama ini untuk membeli rokok? Kalau belum, berarti kamu perlu membaca tulisan ini.

Organisasi kesehatan dunia, WHO, memperkirakan bahwa rata-rata para perokok menghabiskan 5-15% pendapatannya untuk membeli rokok.

Bagaimana dengan kondisi di negara kita? Kita lihat dulu pendapatan per kapita Indonesia. Pendapatan per kapita adalah besarnya rata-rata pendapatan penduduk di suatu negara. Perhitungannya diperoleh dari hasil pembagian pendapatan nasional suatu negara dengan jumlah penduduk negara tersebut. Pendapatan per kapita biasa dijadikan barometer kemakmuran suatu negara. Makin besar pendapatan per kapita, maka makin makmur negara tersebut.

Data sementara yang saya peroleh dari situs Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa pada tahun 2013, pendapatan per kapita Indonesia adalah Rp 2.705.311,36 per bulan. Di negara kita, rata-rata pengeluaran untuk rokok (di situs BPS masuk kategori "tembakau dan sirih") sebesar 6.24% dari pendapatan. Jadi, satu perokok menghabiskan uangnya sebesar Rp 168.811,42 per bulan untuk konsumsi rokok. Dalam 1 tahun, ia sudah menghabiskan Rp 2.025.737,04 untuk rokok. Nah, besarnya hampir sama dengan satu bulan pendapatan tuh!

Jumlah ini bisa berbeda-beda tergantung berapa batang rokok yang dihisap seorang perokok setiap harinya. Misal, anggaplah seorang pecandu rokok di Indonesia menghisap 12 batang rokok alias 1 bungkus rokok per hari, sedangkan pada tahun 2013 harga sebungkus rokok sekitar Rp 13.000 - Rp 16.000. Maka dalam 1 bulan sudah 30 bungkus rokok yang dikonsumsi, dan dalam 1 tahun habis 365 bungkus rokok. Artinya, uang yang sudah dibelanjakan untuk mengkonsumsi rokok adalah Rp 390.000 - Rp 480.000 per bulan atau Rp 4.745.000 - Rp 5.840.000 per tahun. 

Sudah berapa lamakah kamu merokok? Lima tahun? Sepuluh tahun? Kalikan itu dengan nominal di atas, maka akan kita peroleh jumlah yang lumayan fantastis. Sayang sekali kalau uang sebanyak itu habis "dibakar", padahal kita bisa membelanjakannya untuk hal-hal lain yang berguna. Masih butuh alasan lain untuk berhenti merokok? Masih butuh alasan lain untuk mengajak orang-orang yang kita sayangi berhenti merokok?


Sumber:
BPS: Persentase rata-rata pengeluaran per kapita sebulan menurut kelompok barang
WHO: Rewards of quitting tobacco

4 komentar:

  1. duh uange buat merconan... :D alhamdulillah aku juga anti rokok mbak,,, uang percuma dibakar. bakar rezeki dan bakar nikmat kesehatan. padahal itu yang paling penting. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. sepakat, Adib! *tos* mubazir uangnya kalo dibakar :D

      Hapus

Terima kasih untuk komentarnya :)