Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Pages

Jumat, 21 Desember 2012

#postcardfiction: Berry Happy Birthday


Dahiku berkerut. Untuk keseratus kalinya aku mengitari etalase. Cake mana yang harus kupilih? Semuanya cantik dan seolah berebut memintaku untuk membawanya pergi.

Black forrest cake dengan butiran cherry dan keping-keping cokelat? Ah, terlalu manis, Mama pasti ngga suka. Tiramisu cake dengan percikan kopi? Err, Mama bahkan benci aroma kopi.

"So, which one, Darl?" Papa menggodaku yang masih kebingungan. Darl kependekan dari namaku, Darla, juga berarti darling, sebutan sayang untukku.

Mbak pramuniaga yang begitu ramah menjelaskan detil setiap cake yang kutunjuk, mulai tampak kesal, tapi tetap tersenyum sopan demi tugas.

Kue ini harus spesial, sebab ulang tahun Mama kali ini beda dengan yang sudah-sudah...
Mataku tertambat pada sebuah cake bundar berlapis krim putih. Di sepanjang tepiannya, buah-buah blueberry berjajar cantik, mengapit tulisan berwarna pink-ungu:

Berry Happy Birthday!

Semacam pelesetan dari ucapan “very happy birthday”. Detik itu juga aku yakin, Mama akan memilih kue itu andai ia ada di sini.

"Saya ambil ini, Mbak!" seruku.

Mbak pramuniaga, tampak lega luar biasa, segera menambah kata “Mama” di bawah tulisan Berry Happy Birthday sesuai permintaanku dan mengemas blueberry cake itu. Papa pasang tampang memuji hei-seleramu-lumayan-juga-Darl.

“Mama Darla pasti suka cake ini,” janji si pramuniaga.

Aku cuma tersenyum tipis.

Di sepanjang perjalanan, aku memangku kotak kue itu seperti menjaga benda paling berharga. Papa beberapa kali menoleh, sekedar memastikan aku baik-baik saja. Sebenarnya, kami berdua tidak baik-baik saja. Aku bahkan bertanya-tanya kapan kami bisa kembali merasa baik-baik saja.

Papa memarkirkan mobilnya di bawah pohon angsana. Kami berjalan bersisian, menyusuri jalan setapak berwarna kelabu. Kami berhenti di belokan berikutnya, di depan sebuah gundukan tanah yang rapi berselimut rumput. Pada nisannya, terpahat nama: Erita Hana.

Tenggorokanku tercekat. Lirih, kusapa wanita yang paling kucintai.

Happy birthday, Mama...

Aku masih sedih, tapi mulai merasa lega. Suatu hari nanti, kami akan kembali baik-baik saja.

So, rest in peace, Ma.

*
 


1 komentar:

Terima kasih untuk komentarnya :)