Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Pages

Jumat, 21 Desember 2012

Dalam Doa Ibu Ada Namaku Disebut


berdoa
Tadi siang, saya iseng buka laman Facebook dan menemukan catatan kecil yang saya tulis beberapa tahun lalu. 

'After every sholat, my mum takes a long time to pray. It makes me wondering what things she asked to God. She told me once that her prayers mostly concerned about all muslim worldwide, her beloved family members who already died, her sons & daughter (hey, that's me!), also herself, ofcourse.

Then, I felt tempted to ask,"What do you pray to God for me, Mum?"

Well, she prays A LOT for me, but this one really touches my heart:

"Ya Allah, karuniakanlah pada Ruri rezeki yang halal, yang luas, yang cukup, yang Engkau berkahi." '

Saat itu saya baru lulus kuliah dan masih berstatus sebagai "pengamen" alias praktek tidak tetap di klinik-klinik 24 jam di seputar Jabotabek.


Saya berangkat dari rumah kakak (masih numpang di rumah beliau) dengan ransel besar yang dijejali buku saku kedokteran, stetoskop Spirit hijau kesayangan, dan stok pakaian untuk beberapa hari, menuju klinik X di Bekasi dan jaga di sana selama tiga hari. Lalu, saya loncat ke klinik Y di Cakung dan menginap selama dua hari. Sesudahnya, saya bergegas ke klinik Z di wilayah Kayutinggi untuk praktek di hari Sabtu dan Minggu--menggantikan seorang teman yang berhalangan jaga karena mudik.

Setelah dua minggu berturut-turut "mengembara", saya akan menolak tawaran sebagai dokter jaga pengganti. Saya menghabiskan akhir pekan dengan jalan-jalan serta bermalasan di rumah kakak, menikmati kelucuan khas bocah dua keponakan saya--Affan dan Sofi.

Bosan kerap hinggap jika klinik sepi pasien, tapi tak jarang pula saya tidur hanya sejenak karena pasien datang mengalir pelan satu-satu dengan jeda hanya setengah jam. Apapun itu, saya tetap bersyukur karena dengan sedikit penghasilan yang saya dapat itu, saya berhenti meminta kiriman uang bulanan dari Mama. 

Meski begitu, Mama tetap kuatir juga melihat putrinya yang mirip pengungsi. Kerjanya pindah-pindah dan belum mapan. Maka itu, Mama saya selalu menyelipkan doa di atas tadi di antara doa-doa lain yang beliau pinta pada Allah untuk saya. Mama tidak meminta uang berlimpah untuk saya, agar dirinya kecipratan, sebagai balasan atas sekian banyak pengeluarannya untuk membiayai kuliah saya. Mama cuma minta rezeki yang cukup, halal dan berkah untuk saya. Untuk saya...

Jangan pernah remehkan kekuatan doa seorang ibu.

Dia sosok utama yang harus didahulukan untuk diberi bakti, melebihi sosok ayah. Dia itu perempuan dengan surga di kedua kakinya. Dia itu lambang kasih tak bersyarat. Keridhaannya pada kita berarti keridhaan Tuhan pada kita.

Maka tak usah heran bila pinta seorang ibu bisa menembus langit dan terkabul begitu cepatnya.

Beberapa bulan setelah ngamen dari klinik ke klinik, saya memperoleh pekerjaan di sebuah rumah sakit swasta. Tak sampai setahun kemudian, saya diterima bekerja di sebuah instansi pemerintah. Semua itu dengan proses yang entah kenapa begitu lancar. Tak mungkin semata karena kemampuan saya. Saya yakin, doa Mama saya turut menjadi katalisnya.

Tak hanya soal pekerjaan. Banyak sekali kemudahan yang saya rasakan saat menyelesaikan berbagai urusan--mulai dari menyelesaikan studi, sampai menemukan jodoh (hehe), yang sebagian saya percayai sebagai wujud terkabulnya doa-doa Mama.

Kalau saat ini kamu sedang bertengkar dengan ibumu, atau membencinya karena suatu hal, coba bayangkan sosoknya yang sedang tenggelam dalam sujud panjang. Mendaraskan doa-doa kebaikan untukmu. Mengharapkan hanya hal-hal terbaik yang terjadi padamu. Membisikkan namamu berulang-ulang. Mungkin dengan nada kuatir, kecewa, atau marah. 

Tapi dalam doa itu, selalu ada namamu. 

Dalam doa itu, selalu ada cinta.

*


Buat semua ibu di dunia:
Happy Mother's Day

6 komentar:

  1. hari ini paling suka baca2 blog orang tentang ibu..
    bagus :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. makasih udah mampir, Vika. seneng dikunjungi :D

      Hapus
  2. Paling suka kalimat "Jangan remehkan kekuatan doa seorang ibu," Subhanallah...

    BalasHapus
  3. Banyak sekali kemudahan yang saya rasakan saat menyelesaikan berbagai urusan--mulai dari menyelesaikan studi, sampai menemukan jodoh (hehe), yang sebagian saya percayai sebagai wujud terkabulnya doa-doa Mama.

    ayu juga merasakan hal yang sama..
    semoga ibu2 kita selalu dan semakin disayang Allah ya mbak

    BalasHapus

Terima kasih untuk komentarnya :)