Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Pages

Rabu, 17 Desember 2014

Baca E-book Ruth Ann Nordin Seru Juga


Biasanya saya suka menjejalkan satu buku fiksi ke tas saya, dan saya bawa kemana-mana. Tiap kali ada waktu luang di perjalanan, saya membacanya sedikit-sedikit. Saat di kereta, saat di bus, saat antre. Tapi lama-lama kok berat juga ya. Kalo lagi ribet bawa buku-buku laporan atau laptop, jelas si buku ngga tertampung di tas saya.

Akhirnya saya iseng cari e-book di internet. Saya ketemu banyak buku yang bikin ngiler di Playstore, tapi sungguh menyebalkan, saya hanya bisa membelinya dengan kartu kredit. Padahal, saya ngga punya kartu kredit, dan tak berniat punya kartu kredit karena saya termasuk golongan kolot yang seumur-umur ngga percaya sama manfaat kartu kredit. Saya selalu menganggap "kartu kredit" hanya istilah keren di dunia perbankan untuk memperhalus kata "berhutang".

Jadi, saya cari cara lain, dan saya menemukan www.obooko.com. Di sini, buku-bukunya bahkan bisa diunduh gratis. Mau kategori young adult, science fiction, suspense and thriller atau horror? Semua ada! Memang sih semuanya berbahasa Inggris, tapi ngga apa-apa kan, bisa ngelakoni hobi baca sekaligus melatih kemampuan passive english kita.

Setelah mengunduh dan membaca beberapa e-book di sini, yang selalu jadi favorit saya adalah buku-buku karangan Ruth Ann Nordin. Penulis ini suka meramu fiksi roman ber-setting Amerika Utara abad ke-19. Bisa dibaca sekali duduk dan kalimat-kalimatnya cukup sederhana untuk dipahami oleh pembaca yang jarang membaca fiksi berbahasa Inggris seperti saya (yang terlalu males dan lebih milih versi terjemahannya kalo ada). 

Yang saya temukan dari buku-buku Ruth Ann Nordin, pada aspek-aspek tertentu perempuan memang masih dianggap lebih rendah derajatnya dibandingkan lelaki sih. Misalnya, soal pendidikan, perempuan cukup disekolahkan sampai sekolah menengah saja. Lalu soal pilihan karir, jangan harap perempuan di masa itu bisa jadi pengusaha sukses atau pemimpin masyarakat. Prestasi terbesar perempuan saat itu adalah menikah dengan lelaki terpandang dan kaya, lalu melahirkan dan mengasuh keturunan bagi keluarganya. Soal kebebasan berpendapat, perempuan juga masih banyak dibatasi. Bahkan, anak perempuan tidak mendapat jatah warisan dari orangtuanya.

Yang menarik dari karya Nordin adalah, romantisme tidak banyak digambarkan secara fisik dengan adegan-adegan intim yang vulgar seperti di novel-novel Harlequin, misalnya, melainkan lewat dialog atau adegan yang sederhana tapi menyentuh. Mungkin karena latar ceritanya adalah abad ke-19, di masa itu seks bebas atau hamil di luar nikah adalah aib dan sangat tabu. Cara terhormat untuk seorang lelaki menunjukkan ketertarikan dan cintanya pada seorang perempuan adalah dengan meminang dan menikahinya. 
  
Ide ceritanya mungkin tidak baru, tapi sweet dan bikin penasaran lho, haha. 

Misalnya, dalam An Inconvenient Marriage, Jake dan Sue yang awalnya sama-sama keras kepala dan saling membenci, bersepakat untuk kawin kontrak selama 6 bulan karena uang. Selama 6 bulan inilah banyak hal-hal seru, kocak tapi nyaris romantis di antara mereka. In the end... will they stay married to each other?  
Dalam cerita lainnya, Falling in Love with Her Husband, Todd dan Ann menikah diam-diam lalu kabur dari rumah dengan alasan masing-masing. Yang jelas, bukan karena mereka saling mencintai. Todd pergi untuk mewujudkan impiannya menjadi petani, bukan menjadi bankir seperti keinginan ayahnya. Sementara, Ann pergi untuk menjauh dari lelaki yang membuatnya patah hati. Hidup baru, yang sulit, dimulai. Kemewahan, pembantu yang selalu siap melayani, dan segala hal yang mereka kenal sudah tak ada. Belum lagi, sebagai suami-istri, mereka harus tinggal serumah. Will this new life work for the two of them?

Di Unlikely Place for Love, ada Kate yang kabur dari rumah dan menyamar menjadi Bob untuk bersembunyi dari orang-orang yang telah membunuh orangtuanya. Dia bekerja di peternakan milik Chad. Biasa hidup enak, Kate--eh, Bob pontang-panting melakukan pekerjaan kasar yang biasa dilakukan lelaki. Masalah mulai timbul saat Chad memergoki sesosok perempuan tidur di tempat "Bob" seharusnya berada. Bob harus memainkan dua peran--sebagai Bob dan Kate--bergantian demi menjaga kedok. Apalagi, Kate mulai jatuh cinta pada Chad. Belum lagi, pembunuh orangtuanya berhasil mencium jejak Kate. So... will Kate reveal her true identity to Chad? 

Ada dua judul lagi yang sudah saya baca, The Cold Wife dan Loving Eliza. Ok... Saya mau hunting dulu e-book Ruth Ann Nordin yang lain yee. :)

4 komentar:

  1. Wah, seru nih punya supply bacaan free, hihihi. Aku gak gitu nyaman baca E-book, soalnya mataku gampang cape dan seneng banget cium bau buku. Tapi kalau ceritanya menarik boleh juga nih kapan-kapan aku coba :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sebetulnya buatku buku cetak irreplaceable juga Indi.. ya yaa aroma kertasnya itu gimana ya.. semacam punya efek menenangkan gitu, hehe.

      Hapus
  2. Balasan
    1. Halo salam kenal.. makasih sudah mampir :D

      Hapus

Terima kasih untuk komentarnya :)