Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Pages

Selasa, 16 Desember 2014

#1435Karakter

Adalah Thumbstory, aplikasi menulis milik Gramedia Majalah, yang saya kenal sejak setahun lalu. Aplikasi ini keren. Siapa pun bisa membuat akun, membuat tulisan singkat, memilih gambar ilustrasi sesukanya, lalu mengunggahnya agar bisa dibaca siapa saja yang berminat. Ingin menarik lebih banyak pembaca? Kita bisa membagi tulisan tadi ke berbagai media sosial. Dan ini semua bisa dilakukan di mana pun, kapan pun, selama ada koneksi internet dan smartphone di tangan.

Ramadhan 1435 H lalu, Thumbstory punya event menarik bertajuk #1435Karakter, yang menantang kita untuk membuat tulisan bertema Ramadhan dalam 1435 karakter. Jujur, menulis dengan jumlah karakter atau kata yang dibatasi cukup sulit buat saya. Seringkali ketika saya selesai, tulisan itu jauh melebihi jumlah karakter yang semestinya. Bagian yang agak menyebalkan adalah, saya harus menyisir dan memilah lagi isi tulisan saya berulang-ulang, dan dengan kejam menghapus bagian-bagian tertentu supaya jumlah karakter atau katanya masuk dalam range yang diperbolehkan. 

Syukurlah saya berhasil, hehe. Akhirnya jadilah tulisan singkat yang saya kasih judul Opor Ayam. Random banget ya.. Saya terinspirasi dari pengalaman pribadi waktu awal menikah dulu.. ketika saya belum bisa memasak, dan dipaksa belajar memasak. Alasan pertama, karena beli makanan mateng melulu itu ngga sehat; ngga sehat di badan dan di dompet! Hahaha. Alasan kedua, karena suami ingin menyantap hasil olahan tangan saya sendiri. 

"Aku cuma ingin, masakanmu menjadi salah satu hal yang akan kurindukan tiap kali aku jauh dari rumah." Begitu katanya (tentu saja kalimat versi aslinya tidak seromantis ini! :P).

Sebagai pemula amatir, saya tentu saja memperingatkannya untuk tak berharap muluk-muluk soal rasa masakan saya.

"Apa aja yang kamu masak, akan aku makan."

Janji sederhananya ini, menurut saya manis. Dan dia menepati janji itu. Saya menghargai sikapnya, yang selalu memuji bila "menu percobaan" saya berhasil namun memilih diam tanpa komentar bila masakan saya ngga enak di lidah. 

Empat tahun setelah itu, kemampuan memasak saya membaik. Masih jauh banget sih dari taraf chef Farah Quinn (siape eluuu, banding-bandingin diri sendiri sama dieee? hehehe), tapi saya merasa lebih percaya diri di dapur dibandingkan dulu. 

Yah, kalo ingat-ingat semua itu, jadi pingin senyum sendiri deh. 

Daaan, ketika saya udah lupa pernah mengunggah Opor Ayam ke Thumbstory, saya dapat e-mail ini:



Saya betul-betul tak mengira cerita dodol saya terpilih menjadi salah satu dari duapuluh lima cerita yang akan dibukukan menjadi e-book. Memang sih, ngga dapat hadiah. Apalagi royalti. Lha wong e-book nya aja bisa diunduh gratis kok :) Tapi seneng aja. Habis niat awal saya gabung di event ini kan untuk seru-seruan. :) 

Sudah baca Opor Ayam saya? Mau baca juga cerita yang lainnya? E-book #1435karakter bisa diunduh gratis di sini. Mau seru-seruan menulis juga di Thumbstory? Unduh aja aplikasinya di sini. Have fun! ;)

4 komentar:

  1. wiiiihhh... keren mbak, dipilih langsung SGA :)
    Sukses yaaaa :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mungkin SGA diam-diam suka makan opor ayam juga ya mbak Sari, hehe. Makasih.. sering2 mampir ke sini yaa ;D

      Hapus

Terima kasih untuk komentarnya :)