Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Pages

Kamis, 08 Januari 2015

Ini Gara-gara Mama!

gambar dari sini

Dari sekian banyak hal yang saya syukuri tentang memiliki Mama sebagai ibu saya, salah satunya adalah peran beliau dalam membuat saya menyukai buku. Gara-gara Mama, saya jadi hobi baca.

Dulu waktu saya masih kanak-kanak, di malam hari sebelum tidur, Mama sering membacakan cerita untuk saya. Waktu itu saya belum bisa membaca. Biasanya, cerita-cerita itu diambil dari majalah anak-anak atau buku. Mulai dari legenda Gunung Tangkuban Perahu, sampai sejarah para Nabi dan Rasul.

Kadang-kadang, saya masih belum tertidur usai dibacakan satu cerita. Saya justru terus menagih untuk dibacakan cerita yang lain. Kadang-kadang Mama akan mengalah dan bersedia membacakan satu cerita lagi.
Begitu bisa membaca, saya mulai membaca sendiri cerita-cerita yang dulu pernah dibacakan Mama. Awalnya sedikit dan terbata-bata, tapi lama-lama semakin banyak dan lancar. 

Beliau bilang, rugi kalau kita ngga suka membaca. Soalnya membaca itu banyak manfaatnya.

Mama, yang saya kenal waktu itu sebagai ibu terhemat di dunia (hehe), ternyata rutin menyisihkan uang belanja untuk membelikan saya majalah Bobo. Dan tiap kali saya berprestasi, entah itu nilai rapor yang bagus atau berhasil puasa Ramadhan sebulan penuh, beliau selalu menghadiahi saya buku baru yang boleh saya pilih sendiri.  

"Ngga apa-apa," kata Mama, "Soal buku, Mama beliin. Tapi kalau boneka atau mainan, jangan harap yeee!" 

Haha.

Bertiga dengan Bapak, kami pergi dengan skuter Vespa ke toko buku di Ratu Plaza. Seingat saya, toko itu besar dan megah banget.. sampe bikin saya terbengong-bengong. Maklum, hampir ngga pernah pergi ke mall, hehe. Saya selalu kagum melihat deretan buku yang banyak itu, dan ingin sekali membawa pulang semua buku yang saya suka. Ya akhirnya sih tetap cuma boleh pilih satu saja. Hihi. Seringnya minjam buku punya teman.

Mama benar juga. Buku itu memang gudangnya ilmu. Guru dan sahabat yang asyik, yang mengajari saya bahwa di luar planet bumi ada delapan planet lain, berputar pada poros masing-masing dalam galaksi Bimasakti yang amat luas. Buku juga yang memberitahu saya bahwa pak nelayan bisa melaut karena bantuan angin dan bintang-bintang di malam hari.

Buku membawa saya melayang jauh, menjelajah ruang dan waktu. Berpindah-pindah dari perkampungan di Jazirah Arab 14 abad silam, ke istana Versailles tempat tinggal Ratu Antoinette, sampai ke negeri khayalan di mana Harry Potter dan teman-teman penyihirnya berada. Meski semua petualangan itu hanya terjadi dalam imajinasi saya, tetap saja seru. :D

Apa jadinya ya kalau dulu Mama ngga sering mengajak saya ke toko buku dan menghadiahi saya buku? Mungkin saya tidak akan se-kutubuku sekarang. Alangkah sepinya dunia kalau begitu.
Saya yakin kebiasaan membaca bisa kok diciptakan di rumah kita. Kelak, kalau saya sudah dikaruniai anak-anak, saya akan lakukan apa yang telah Mama lakukan untuk saya. Saya akan ajak mereka untuk mencintai buku juga.  :)



*postingan Hari Ibu yang amat telat, hehe*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih untuk komentarnya :)