Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Pages

Minggu, 25 Desember 2011

(Book Review) Oppa & I

 


Judul               : Oppa & I
Penulis            : Orizuka & Lia Indra Andriana
Penerbit          : Penerbit Haru
Tebal               : 156 hlm
ISBN                : 9786029832532
Novel Oppa & I sedikit mengingatkan saya pada sepotong dialog dalam film animasi Disney, Lilo & Stitch: “O’hana means family. Family means no one is left behind - or forgotten." O’hana artinya keluarga. Keluarga itu berarti tak ada seorangpun yang ditinggalkan, atau dilupakan.
Kisah bergenre drama remaja karya duo penulis ini memang mengusung tema keluarga. Park Jae In dulunya memiliki keluarga yang utuh: appa, eomma dan oppa Park Jae Kwon—saudara kembar Jae In. Tapi keluarga bahagia itu harus tercerai berai saat Park Jae Bin dan Sandy—kedua orangtua Jae In, memutuskan bercerai. Park Jae Bin kembali ke tanah kelahirannya, Korea, dengan membawa Jae Kwon. Sedangkan Sandy tetap tinggal di Jakarta bersama Jae In.
Lima tahun sudah berlalu dan Jae In masih sakit hati dengan apa yang menimpa keluarga mereka. Ia benci pada kedua orangtuanya yang egois, berpisah dengan alasan yang konyol. Terlebih lagi, ia benci pada Jae Kwon, orang yang paling disayanginya, tapi ternyata tidak pernah satu kalipun repot-repot berkunjung, menelepon atau sekedar mengirim e-mail padanya selama lima tahun ini. Jae In merasa ditinggalkan. Dilupakan.
Sekarang, tiba-tiba Jae Bin datang lagi ke Jakarta, mengajak Sandy rujuk dan memboyongnya serta Jae In ke Korea. Jae In hanya bersikap sinis mengenai bersatunya lagi keluarga mereka. Ia bersikap dingin pada Jae Kwon yang menyambutnya dengan ceria tanpa rasa bersalah. Ia bahkan menolak uluran persahabatan dari teman-teman barunya di sekolah. Jae In sudah memutuskan berhenti menyayangi siapa pun, atau mempercayai kebaikan siapapun.
“Karena kau tidak akan pernah tahu, kapan orang baik akan mengkhianatimu.”
Di luar perasaan asing Jae In terhadap keluarganya, Jae In masih harus mengalami hal-hal menyebalkan di sekolah barunya, SMA Kangnam Sangdan: harus sekelas dengan Jae Kwon yang kini dimusuhinya, di-bully oleh senior, dan ditunjuk dengan semena-mena oleh teman-temannya untuk memerankan tokoh wanita penghibur dalam drama sekolah.
Menurut saya, sayangnya ada satu kekurangan novel ini. Saat emosi pembaca baru mulai teraduk-aduk oleh konflik keluarga, tiba-tiba saja ada klimaks saat Jae In memergoki ibunya membuka e-mail Jae In. Di sinilah Jae In baru mengetahui kenyataan sebenarnya tentang apa yang terjadi selama lima tahun keluarga mereka berpisah. Cerita berakhir bahagia. Titik. Mata saya yang baru hendak berkaca-kaca jadi terbelalak. Udahan nih ceritanya?? *Uuups, SPOILER WARNING!* *ditimpuk rak buku*

Entah kenapa saya jadi menangkap kesan cerita ini diakhiri dengan terburu-buru. Saya merasa konflik-konflik yang ada antara Jae In dengan Jae Kwon dan kedua orangtuanya seperti baru tergarap separuh. Andai konflik keluarga ini digarap lebih dalam lagi, saya yakin Oppa & I pasti bisa menjadi novel keluarga yang lebih menyentuh, lebih hidup.

Namun begitu, saya tetap suka Oppa & I. Saya suka cara Orizuka dan Lia Indra Andriana membawa Korea ke hadapan saya lewat dialog-dialog berbahasa Korea dan gambaran-gambaran tentang seragam dan bangunan sekolah yang keren, suasana persahabatan, naksir-naksiran dan persaingan khas pelajar SMA, sampai ke penyanyi-penyanyi K-pop terkenal. Dan yang paling saya suka adalah pesan yang coba disampaikan oleh novel ini:

Keluarga itu satu, dan tidak terpisahkan. Keluarga itu berarti tak ada seorangpun yang ditinggalkan, atau dilupakan.



appa : ayah
eomma: ibu
oppa: kakak laki-laki

2 komentar:

  1. Hari sabtu kemarin baru beli bukunya ... berharap ne buku ada terusannya ..... he!

    BalasHapus
  2. kayaknya tamat di satu novel itu deh.. :)

    BalasHapus

Terima kasih untuk komentarnya :)