Judul: Infinitely Yours
Penulis: Orizuka
Penerbit: Gagas Media
Tebal: 294 halaman
ISBN: 9797805085
Penerbit: Gagas Media
Tebal: 294 halaman
ISBN: 9797805085
Awalnya saya hanya tertarik membeli novel ini karena ceritanya ber-setting di Korea; negeri Ginseng yang selama ini saya sukai film-film dramanya. Saya mengira novel ini biasa-biasa saja, senada dengan novel-novel Chicklit lain yang bertema cinta.
Pada halaman-halaman awal pun, belum ada yang istimewa. Malah saya dengan sok tahu buru-buru menebak akhir cerita, bahwa Jingga dan Rayan, dua tokoh utama yang karakternya berbeda 180 derajat, pada akhirnya pasti bersatu juga.
Adalah Jingga, gadis 25 tahun yang ekspresif dan ceria yang hendak berlibur ke Korea bersama suatu rombongan tur. Tujuan utama Jingga ke Korea adalah untuk bertemu lagi dengan Yun Jae, pemuda Korea yang sudah lama ditaksirnya.
Tur itu mempertemukannya dengan Rayan, pemuda yang hanya 3 tahun lebih tua dari Jingga namun tampak lebih tua dari umurnya karena sifatnya yang workaholic, kaku, serius dan sinis. Tujuan Rayan ke Korea adalah mencari Mariska, kekasihnya yang memutuskan hubungan dengan Rayan secara sepihak. Dengan perbedaan mencolok sifat kedua tokoh utama, bisa ditebak mereka akan sering berselisih.
Tapi semakin lama, sifat ceria, ceroboh dan grasa-grusu Jingga berhasil memikat saya untuk terus membaca. Alur cerita sangat mengalir dengan adegan-adegan 'nyaris' romantis sekaligus kocak yang membuat saya cekikikan sendiri.
Keunggulan lain novel ini menurut saya adalah kepiawaian Orizuka menggambarkan negeri Korea. Pembaca seakan benar-benar dibawa bepergian menyusuri jalan-jalan kota Seoul, mengagumi patung King Sejong--raja Korea yang telah berjasa menemukan hangeul (aksara Korea), menyaksikan ribuan gembok cinta yang terpasang di pagar di N Seoul Tower, dan menikmati dinginnya salju di gunung Seorak. Padahal, fyi, Orizuka sama sekali belum pernah bertandang ke Korea lho! Dia melakukan riset dan menggali informasi seputar Korea antara lain dari Google dan komunitas K-poppers.
Akhirnya, saya sampai pada halaman terakhir kisah Jingga dan Rayan, dan saya nggak menyesal sama sekali sudah membaca novel ini. Well done, Orizuka. Kamsahamnida! ^__^
Pada halaman-halaman awal pun, belum ada yang istimewa. Malah saya dengan sok tahu buru-buru menebak akhir cerita, bahwa Jingga dan Rayan, dua tokoh utama yang karakternya berbeda 180 derajat, pada akhirnya pasti bersatu juga.
Adalah Jingga, gadis 25 tahun yang ekspresif dan ceria yang hendak berlibur ke Korea bersama suatu rombongan tur. Tujuan utama Jingga ke Korea adalah untuk bertemu lagi dengan Yun Jae, pemuda Korea yang sudah lama ditaksirnya.
Tur itu mempertemukannya dengan Rayan, pemuda yang hanya 3 tahun lebih tua dari Jingga namun tampak lebih tua dari umurnya karena sifatnya yang workaholic, kaku, serius dan sinis. Tujuan Rayan ke Korea adalah mencari Mariska, kekasihnya yang memutuskan hubungan dengan Rayan secara sepihak. Dengan perbedaan mencolok sifat kedua tokoh utama, bisa ditebak mereka akan sering berselisih.
Tapi semakin lama, sifat ceria, ceroboh dan grasa-grusu Jingga berhasil memikat saya untuk terus membaca. Alur cerita sangat mengalir dengan adegan-adegan 'nyaris' romantis sekaligus kocak yang membuat saya cekikikan sendiri.
Keunggulan lain novel ini menurut saya adalah kepiawaian Orizuka menggambarkan negeri Korea. Pembaca seakan benar-benar dibawa bepergian menyusuri jalan-jalan kota Seoul, mengagumi patung King Sejong--raja Korea yang telah berjasa menemukan hangeul (aksara Korea), menyaksikan ribuan gembok cinta yang terpasang di pagar di N Seoul Tower, dan menikmati dinginnya salju di gunung Seorak. Padahal, fyi, Orizuka sama sekali belum pernah bertandang ke Korea lho! Dia melakukan riset dan menggali informasi seputar Korea antara lain dari Google dan komunitas K-poppers.
Akhirnya, saya sampai pada halaman terakhir kisah Jingga dan Rayan, dan saya nggak menyesal sama sekali sudah membaca novel ini. Well done, Orizuka. Kamsahamnida! ^__^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih untuk komentarnya :)