Dihadang kemacetan lalu lintas di mana-mana, membuat saya dan banyak warga Jabodetabek sekarang lebih sering menggunakan moda transportasi Commuter Line. Memang sih harus siap fisik berdesak-desakan di jam-jam sibuk, tapi sangat setimpal dengan waktu perjalanan yang bisa dihemat.
Apalagi dengan adanya e-ticketing, tidak perlu antre lama di loket untuk beli tiket. Asalkan sudah punya kartu abonemen Commet keluaran PT. KAI atau kartu elektronik pra bayar dari bank (FlazzBCA dari Bank BCA, Tapcash dari BNI, BRIZZ dari BRI) bisa langsung ke tap gate. Di tap gate kartu akan dipindai dulu, baru palang gate terbuka dan penumpang bisa masuk ke peron.
Jadi waktu itu suami menjemput saya yang sedang ada rapat di Botani Square, Bogor. Demi efisiensi, saya anjurkan naik Commuter Line saja. Berhubung sangat jarang naik Commuter Line, suami tidak punya kartu elektronik seperti saya. Jadi dia beli tiket berjaminan di loket Commuter Line. Disebut berjaminan karena saat membeli tiket dikenai biaya jaminan Rp 5000 yang bisa diambil kembali saat kita mengembalikan tiket di stasiun tujuan.
Tiket ini bisa dikembalikan selambat-lambatnya 7 hari setelah tanggal pembelian pertama kali. Makanya saya berpesan pada dia, daripada repot antre di loket stasiun Bogor, tiket tidak usah dikembalikan dulu karena toh sebentar lagi akan dipakai untuk balik ke Jakarta.
Usai rapat, di Botani Square iseng kami main ke Funworld. Untuk menjajal permainan-permainan di sana kami pun membeli kartu elektronik yang diisi nominal tertentu. Kartu ini bisa dipakai di cabang Funworld mana saja, jadi tetap kami simpan setelah selesai.
Menjelang sore, kami berangkat ke stasiun Bogor supaya tidak kemalaman sampai rumah. Saya yang sudah mengantongi kartu FlazzBCA langsung melenggang ke tap gate, masuk dan menunggu di sana, sementara suami antre di loket untuk membayar tarif dan input nominal sesuai tarif Bogor-Bekasi dalam tiket elektroniknya.
Beberapa lama kemudian, dia menghampiri saya sambil terbahak-bahak sendirian. Ternyata dia tertahan cukup lama di loket karena petugas berkali-kali gagal mengisi ulang tiket berjaminan. Setelah petugas mengamati lagi kartu tiket itu dan melihat sisi baliknya, eeh rupanya suami saya salah ngasih kartu. Yang disodorkannya ke petugas loket bukan kartu tiket berjaminan, tapi kartu Funworld.
Sepintas kelihatan mirip |
Eeeh ternyata beda jauh :D |
Tiket beneran |
Kalau dilihat padahal beda lho penampakan tiket berjaminan dan kartu Funworld. Cuma bentuk dan ukurannya saja yang sama ya. Sayang tiket berjaminan-nya sudah keburu dikembalikan sebelum sempat saya foto juga untuk perbandingan ukuran, haha). Sebetulnya yang lebih mirip kartu Funworld justru kartu Flazz saya.
Entah ini kesalahan suami saya yang main ambil kartu dari ransel dan nyerahin tanpa dilihat lagi, atau petugas loket yang juga sama ngga telitinya, lupa mengecek dulu kartu yang diterima. Kejadian deh peristiwa "Kartu yang Tertukar". :D
sekarang, masalahnya bukan lagi macet mbak.
BalasHapustapi banjir! asataga, jabodetabek hujan melulu belakangan ini.
terutama jakarta..
ya memang lagi musim hujan kan, dek :) semoga yang masih kebanjiran, banjirnya segera surut.. macet masih masalah juga pastinyaaa...
Hapus