Hari ini, empat tahun lalu, tepatnya 25 Juli 2010 kami menikah. Diawali perkenalan via Facebook bulan Januari, berlanjut saling bertukar email-email panjang selama beberapa bulan berikutnya. Dia membawa keluarganya untuk melamar saya di bulan Mei, dan ngotot supaya kami menikah bulan Juli, mengejar waktu sebelum Ramadhan. Alasannya romantis sih, biar bisa sahur berdua, pergi tarawih ke masjid berdua. Haha. Proses yang agak ekspres ya?
Cyber love, hal yang mungkin terdengar absurd bagi banyak orang (bahkan bagi saya). Tapi memang itulah jalan yang mempertemukan kami berdua. Kisah kami bukan fiksi seperti kisahnya Tom Hanks dan Meg Ryan dalam film You've Got Mail.
Kami berada di dua pulau yang berbeda. Bertemu jarang, bertelepon nyaris tak pernah. Tapi mungkin justru itu lebih baik bagi kami. Karena jarang bertatap muka, kami jadi tak sempat nggombal seribu janji apalagi berbuat yang melampaui batas. Saya hanya mengenalnya dari segala yang dia ceritakan lewat surat elektronik, dan dari pengakuan beberapa temannya yang ternyata teman saya juga (dunia sempit juga ya, hehehe).
Dia adalah putra sulung dari empat bersaudara, lahir dari keluarga yang sederhana. Demi membantu orangtua, dia banyak mengikhlaskan penghasilannya untuk membiayai sekolah adik-adiknya. Beberapa orang sempat bilang pada saya, kenapa memilih dia? Kamu ngga takut urusan dapur rumah tanggamu dinomorduakan karena dia sibuk menyokong keluarganya dari segi finansial?
Tapi saya berpikir, justru lelaki seperti dialah yang saya cari. He's a family guy, it's obvious. Dari caranya memperhatikan dan menyayangi keluarganya, saya tahu perhatian dan kasih sayang seperti itulah yang akan saya dan anak-anak saya dapatkan darinya.
Soal rumah tangga, kami sudah berkomitmen untuk hidup mandiri. Tidak apa tinggal di rumah kontrakan sederhana, yang penting tidak numpang di rumah orangtua. Hehe, jadi senyum kalau ingat suka duka ngontrak.. sempat tinggal di rumah yang sering ada tikus wara-wiri, pernah juga tinggal di rumah yang kakusnya mampet melulu. Pasangan mana sih yang tidak ingin lekas mapan, bisa memiliki rumah dan kendaraan sendiri? Tapi saya yakin kok rezeki Allah itu luas, dan tak akan ludes karena kita berbagi. Mudah-mudahan justru akan ditambah. Ada yang bilang, menikah itu membawa rezeki. Ada benarnya juga. Kalau saat lajang dulu hanya dapat jatah rezeki untuk satu orang, maka setelah menikah, jatah rezekinya bertambah. Bukan lagi 1+1 = 2, tapi bisa berlipat 1+1 = 11.
Itulah yang kami rasakan. Selama 4 tahun ini, Allah selalu melapangkan rezeki kami. Alhamdulillah.
Happy wedding anniversary, mas Har. It's been four wonderful years, and more to come.
Semoga. :)
Hai dear, selamat ya kamu mendapat Liebster Award dari ku. untuk lebih lengkapnya silahkan kunjungi http://strandsharmony.blogspot.com/2014/07/liebster-award-thank-you.html terima kasih :)
BalasHapusThanks Risma, :) nanti saya bikin postingan Liebster Award deh
Hapus