Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Pages

Selasa, 27 Desember 2011

10 Finalis GoVlog - Dari Jalan Melati Hingga Jalur Gaza (part 1)


7 Desember 2011
Denpasar, 08.00 WITA.
Yuhuuu, setelah sempat terkatung-katung beberapa lama, saya mau melanjutkan cerita tentang kunjungan 10 finalis lomba blog AusAid – vivanews.com ke Bali ya... Semoga masih belum basi, kan masih bulan Desember ini... *ngeles*
Oya, buat yang belum tahu ceritanya dari awal, boleh baca dulu di sini ^__^v :
Saya membaca lagi lembaran jadwal di tangan saya. Wuih.. field visit hari kedua ini ternyata jadwalnya paling padat di antara hari-hari lainnya; sampai lewat tengah malam! Sebagai agenda pertama pagi hari, kami berkunjung ke kantor Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi (KPAP) Bali di Jalan Melati No. 21 Denpasar.

dok. vivanews.com

Di sana, ada Pak Made Suprapta—sekretaris KPAP Bali, Pak I Ketut Subrata—Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Lingkungan, Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dan Pak Ketut Sukanata—ketua Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Bali.
Mereka memaparkan pada kami tentang meningkatnya temuan kasus HIV/AIDS di Bali. Sejak pertama kali ditemukan 3 kasus di Bali pada tahun 1987, jumlah kasus HIV/AIDS terus menanjak, bahkan sejak tahun 2000 meningkat secara signifikan menjadi 108 kasus. Bagaimana dengan tahun 2011? Jumlah kasus HIV/AIDS di Bali secara kumulatif sejak ditemukan pertama kali di Bali pada tahun 1987 sampai akhir Juli 2011, telah tercatat sebanyak 4631 kasus.
Ibarat gunung es, jumlah itu pun baru puncaknya saja lho. Jumlah yang sebenarnya sangat mungkin lebih banyak lagi dari itu, tapi belum terungkap atau terdata.
Terus, gimana dong cara mencegah gunung es itu semakin menjulang? Banyak cara! KPA sendiri berjejaring dengan banyak elemen dalam rangka pencegahan/penanggulangan HIV-AIDS, seperti puskesmas, rumah sakit, tokoh adat, LSM, media, dst. Intinya, untuk menaklukkan gunung es bernama HIV/AIDS ini, tenaga satu-dua orang saja nggak bakal cukup.


Ibarat lima prajurit Power Rangers yang menggabungkan kekuatan untuk mengalahkan musuh *apa sih segala Power Rangers dibawa-bawa -__-“ *, kita semua mesti bersatu untuk menanggulangi HIV/AIDS. Kalau masih penasaran tentang jejaring anti HIV/AIDS di atas, kamu bisa baca sekilas tentang kiprah mereka di sini.
Sesi berikutnya diisi oleh pemaparan Mbak Astara dari Australian Aid (AusAid), tentang kemitraan antara AusAid dan Indonesia dalam memberantas HIV/AIDS dan meningkatkan kualitas hidup ODHA di Indonesia. Pemerintah Australia melalui AusAid sudah berkomitmen senilai AUS$ 100 juta untuk kemitraan ini. Kegiatan yang didanai antara lain konseling dan tes HIV, program Methadon, penyediaan jarum suntik steril untuk para pengguna narkoba suntik, penyuluhan tentang Infeksi Menular Seksual (IMS) dan HIV/AIDS melalui kelompok dukungan sebaya, dan penyediaan obat-obatan untuk ODHA.
Selanjutnya, giliran Mas Danny Yatim, Media & Communication Advisor dari HIV Cooperation Program for Indonesia (HCPI) menjelaskan serba-serbi HIV/AIDS mulai dari istilah baru pengganti ODHA yaitu ODHIV, perilaku beresiko HIV—yaitu perilaku yang memungkinkan pertukaran cairan tubuh dan beresiko menjadi penularan HIV, narkoba, sampai ke selebriti-selebriti dunia yang merupakan ODHA dan mereka tetap menjalani hidup mereka dengan penuh semangat.   
Banyak sekali pengetahuan menarik yang kami dapat hari itu! Tapi jujur nih.. setelah diajak mencerna sekian banyak hal baru, otak saya mulai nge-hang, kelopak mata memberat, dan cacing-cacing peliharaan dalam perut saya juga mulai nge-jazz (satu level lebih parah dari keroncongan).
Untungnya Mas Danny banyak menyisipkan gambar ilustrasi lucu dalam slide powerpoint-nya. Selain itu, materi juga beberapa kali diselingi kuis dadakan seputar HIV/AIDS, misalnya apa saja film dan lagu bertema HIV/AIDS, dan tiga tanggal penting HIV/AIDS. Yang paling gesit menjawab dan berhasil membawa pulang hadiah terbanyak adalah Fadel dan Mbak Vina. Hehe..






Empat film di atas cuma beberapa contoh saja. Yang pernah saya tonton baru Philadelphia dan Thank You. Philadelphia berkisah tentang seorang pengacara yang dipecat dari firma hukum tempatnya bekerja, hanya gara-gara ia ketahuan mengidap AIDS. Pengacara ini tidak patah semangat, dia justru berusaha melawan perlakuan diskriminatif yang diterimanya lewat jalur hukum. Banyak adegan persidangan dengan dialog yang keren. Wajib ditonton.

Thank You bercerita tentang suka duka seorang gadis kecil yang tertular HIV lewat darah yang ditransfusikan padanya. Berbagai perlakuan diskriminatif mulai dialaminya, mulai dari dijauhi teman-teman sekolah, dipukul, sampai diusir dari kampung halaman. Hiks.. mengharukan! Siap-siap tisu aja ya sebelum nonton serial Korea ini! 

Habis itu, apa?
Makan singa, eh.. makan siang dong! Istirahat sejenak!
Cerita dilanjutkan sesaat lagi yaa.. ^o^ *dadah dadah*


~bersambung~

2 komentar:

  1. eventnya keren, semoga bisa ikut tahun depan..

    jangan lupa komentar di :
    http://ariefungu.blogspot.com/2011/12/merevisi-uud-1945-mengenai-kewenangan.html

    mohon bantuannya.

    BalasHapus

Terima kasih untuk komentarnya :)