gambar dari sini |
Setelah berkali-kali nonton film di teater XXI Taman Ismail Marzuki, saya baru ngeh bahwa di dalam kompleks
tersebut ada bangunan biru berkubah besar yang bernama Planetarium Jakarta.
Jujur nih, seumur-umur tinggal di Jakarta, saya belum pernah masuk ke situ. Heee. *tutup muka*
Makanya saya hepi banget ketika suatu sore bisa mengunjungi tempat itu, bersama suami, ibu, dan dua
keponakan yang sedang berlibur di tempat saya. Wah, pengunjungnya banyak lho! Mayoritas
dari mereka adalah rombongan murid sekolah menengah dari luar Jakarta dan
rombongan keluarga, serta ada pula turis-turis mancanegara. Semua berbaris untuk
antre beli tiket lalu berdiri manis menunggu pintu masuk ke gedung pertunjukan
dibuka.
antrean pengunjung |
Hmm, sebelumnya boleh ya saya bahas
sedikit serba-serbi Planetarium Jakarta? *ya suka-suka yang punya blog dong yee!*
Planetarium & Observatorium Jakarta dibangun atas gagasan Presiden
Pertama RI, Ir Soekarno, agar rakyat
Indonesia bisa belajar dan menambah wawasan tentang ilmu astronomi. Berlokasi di Jalan
Cikini Raya nomor 73, Jakarta Pusat, pembangunan gedung planetarium dimulai
pada 1964 dan memakan waktu empat tahun. Setelah diresmikan oleh Gubernur DKI
Jakarta, Ali Sadikin, planetarium ini dibuka untuk masyarakat umum pada tahun
1969.
Zaman sekarang, sulit rasanya menemukan hamparan
bintang di langit malam kota Jakarta. Cahaya benda-benda langit itu seringkali terkalahkan oleh keruh asap polusi dan benderang lampu-lampu kota. Tapi, di planetarium
kita bisa menikmati indahnya alam semesta di waktu malam, yaitu dengan menyaksikan
pertunjukan yang disebut Teater Bintang.
Setelah membeli tiket, pengunjung dipersilakan masuk
ke gedung pertunjukan. Ruangannya luas, dilengkapi kursi-kursi yang nyaman dan mampu
menampung 320 pengunjung sekaligus. Di atas kepala kita, ada kubah gedung yang
berbentuk setengah bola dengan diameter 22 meter. Kubah inilah yang akan
menjadi layar pertunjukan raksasa. Kalau bisa, pilih tempat duduk di barisan
belakang aja ya, supaya bisa leluasa menonton. Seru juga... serasa berada di
dalam pesawat ulang-alik yang ada di luar angkasa. Hohoho, maklum saya baru
pertama kali ke sini sih! *melongo norak* :P
proyektor pertunjukan di antara deretan kursi |
Setelah lampu ruangan diredupkan, dimulailah
pertunjukan yang disajikan dengan perpaduan antara visualisasi gambar dari
proyektor, musik pengiring, dan narasi seru yang diberikan secara langsung oleh narator. Di situ
dijelaskan tentang planet-planet penghuni tata surya kita, tentang benda-benda
langit seperti bintang, komet dan meteor, juga rasi-rasi bintang—yang rasanya
saya ngga akan bisa kenali di langit malam yang sesungguhnya, hehehe. Yang saya
hapal cuma rasi bintang pari yang berbentuk layang-layang itu.
gugusan bintang |
Jadi, Planetarium Jakarta ini very recommended lah sebagai tempat tujuan wisata keluarga! Menarik, edukatif, harga tiketnya murah meriah pula, cukup IDR 7500 saja. Oya, sebelum pergi ke
sana ada baiknya cari info dulu tentang jadwal pertunjukannya, supaya ngga
kelamaan bengong nunggu di sana. Untuk rombongan, jadwal bisa diatur sesuai
perjanjian, sedangkan untuk pengunjung lainnya biasanya pertunjukan tayang pada
hari-hari berikut:
Selasa
- Jumat : setiap 16:30
Sabtu, Minggu dan Sabtu Libur Nasional : setiap 10:00,
11:30, 13:00, dan 14:30
Jumat Libur Nasional : Setiap : 10:00, 11:30, 13:00, 15:00, 16:30
Senin : TUTUP untuk pemeliharaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih untuk komentarnya :)